Pada kesempatan ini, saya akan menuliskan Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 tentang Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Jurnal refleksi Dwi Mingguan adalah refleksi diri setelah saya mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak. Kegiatan ini merupakan salah satu tugas yang harus dibuat oleh setiap calon guru penggerak. Jurnal refleksi dipandang sebagai salah satu elemen kunci pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru dalam menerapkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis.
Facts ( peristiwa )
Alhamdulillah saya mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari kegiatan guru penggerak ini. Kegiatan diawali dengan pembukaan yang dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2023, namun beberapa hari sebelumnya sudah dilakukan persiapan terlebih dahulu bersama pengajar praktik. kegiatan tersebut dimulai dari pukul 11 oleh Dir KSPSTK dan dilanjutkan pukul 13.00 – 16.30 oleh BGP Provinsi Lampung.
Peserta CGP, Pengajar Praktik, dan Fasilitator berkolaborasi dalam kegiatan pembelajaran yang kolaboratif dan menyenangkan meskipun dilakukan secara daring. Hal ini membuat peserta memiliki semangat yang tinggi dalam mengikuti kegiatan. Beberapa kegiatan positif yang dilakukan antara lain membuat kesepakatan kelas, menulis simbol diri, dan mempresentasikan harapan dan kekhawatiran menjadi CGP.
Dalam dua minggu terakhir, kami melakukan kegiatan individu dan kelompok. Kegiatan individu meliputi belajar mandiri di LMS dan mempelajari modul 1.1 secara mandiri. Kegiatan kelompok meliputi diskusi di forum diskusi dengan fasilitator, kolaborasi di ruang kolaborasi, dan presentasi hasil mengenali nilai-nilai luhur kearifan budaya. Dalam kegiatan kelompok, setiap CGP berkolaborasi dengan kelompok masing-masing untuk mempresentasikan hasil dan mendapatkan umpan balik dari fasilitator. Fasilitator terus memberikan arahan dan motivasi kepada kami selama kegiatan.
Feeling ( Perasaan )
Pada awal mengikuti Program Guru Penggerak, saya merasa bangga karena berkesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri, serta turut serta dalam perubahan pendidikan. Namun, saya juga merasa khawatir karena takut tidak bisa membagi waktu antara mengajar dan kegiatan sebagai CGP.
Saya juga merasa tidak percaya diri karena teman-teman saya semua hebat dan bersemangat. Saya takut tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas, terutama yang berkaitan dengan IT. Namun, dukungan dari teman-teman CGP membantu saya mengatasi kekhawatiran tersebut. Saya yakin bisa mengikuti program ini dengan baik dan menjadi pemimpin pendidikan yang sesuai dengan zaman.
Saya belajar banyak selama dua minggu mengikuti program ini. Saya belajar bagaimana menjadi pendidik yang menghamba pada siswa, menuntun siswa, dan mendesain strategi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan pemikiran KHD. Saya juga belajar pentingnya menjaga sosio kultural budaya dalam pendidikan.
Findings ( Pembelajaran )
Dalam pembelajaran Modul 1, saya akan berusaha memahami dan menerapkan pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara secara maksimal. Saya juga akan berupaya menjadi pendidik yang berkualitas dengan selalu terbuka terhadap perubahan, mengikuti perkembangan teknologi, dan mengadaptasikannya sesuai dengan sosio kultural budaya.
Sebagai pendidik, saya harus menuntun peserta didik untuk mengembangkan potensinya agar dapat mencapai kebahagiaan. Hal ini sesuai dengan trilogi pendidikan Ki Hajar Dewantara, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani. Selain itu, pendidik juga harus menjadi among yang mendidik peserta didik sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Peserta didik bukan kertas putih yang dapat diisi oleh guru, tetapi memiliki potensi yang harus dikembangkan.
Pembelajaran ini mengajarkan saya bahwa pengajaran yang bermakna tidak hanya teori, tetapi juga bukti nyata. Pembentukan karakter anak, misalnya, tidak dapat dilakukan hanya dengan memberikan teori, tetapi juga contoh nyata. Contoh nyata tersebut dapat dilakukan melalui pembiasaan-pembiasaan yang baik di kelas, sekolah, dan masyarakat.
Future ( Penerapan )
Modul 1.1 memberikan pemahaman yang mendalam tentang panggilan menjadi seorang pendidik. Mendidik bukan hanya pekerjaan, tetapi juga aset masa depan. Anak-anak didik sekarang adalah pemilik masa depan, sehingga pendidik harus mempersiapkan mereka dengan baik.
Saya akan melakukan banyak perbaikan dalam pembelajaran saya, karena saya menyadari bahwa pembelajaran saya selama ini belum sempurna. Saya akan mengganti pembelajaran berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada siswa agar tercipta suasana yang menyenangkan dan interaktif. Saya akan memberikan keleluasaan kepada siswa untuk menggali potensinya agar mereka dapat menemukan jati diri dan menjadi manusia seutuhnya.
Dalam pembelajaran, saya akan menekankan keterbukaan dan pembiasaan positif untuk menumbuhkan karakter mandiri pada peserta didik. Saya juga akan menjadi motivator yang baik bagi peserta didik, serta berkolaborasi dengan rekan sejawat dan orang tua untuk menciptakan suasana yang harmonis. Saya akan mengidentifikasi bakat/minat anak dan berkolaborasi dengan orang tua dan rekan sejawat untuk mencari solusi terbaik dalam menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan di kelas.